News

Mengenal Jababeka Smart City Berkonsep Silicon Valley

PT Jababeka Tbk. (Jababeka), yang merupakan perusahaan pengembang kota dan berpengalaman di bidang properti selama 30 tahun terus berinovasi dan bertransformasi dalam mengembangkan kawasannya. Salah satu kawasan yang dikenal banyak orang berhasil ialah Kota Jababeka Cikarang.

Berawal dari sebuah Kawasan Industri Jababeka yang berkembang pesat di Cikarang, seiring perjalanan mulai muncul perumahan karyawan, rumah sakit, sekolah dan universitas, tempat belanja yang terintegrasi dalam satu kota mandiri yang disebut Kota Jababeka Cikarang.

Untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan di dalamnya, Jababeka kemudian merancang konsep Smart City yang mampu menyelesaikan berbagai permasalahan kota secara efektif dan efisien, serta selalu memberikan pelayanan publik yang lebih baik dengan bantuan teknologi.

Keseriusan Jababeka mewujudkan Smart City juga dapat dilihat dari bentuk fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang telah disediakan dengan berbasis fiber optic dan surveillance system yang telah dimiliki oleh PT Jababeka Infrastruktur melalui unit bisnisnya, PT Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi (ICTel). Tujuannya sendiri untuk mendukung kelancaran, kenyamanan, dan keamanan berinvestasi di Kawasan Industri Jababeka.

Tjahjadi Rahardja selaku Direktur PT Jababeka Tbk., mengatakan bahwa, konsep Smart City yang digagas Jababeka berbeda dengan pemerintah, dimana ada satu tahap bagaimana menghasilkan revenue dari solusi yang ditawarkan. Demikian juga dengan Jababeka Smart City yang berawal dari sebuah kota industri, revenue juga ditujukan bagi pelaku industri yang ada di kawasan tersebut.

Karena itu, Jababeka Smart City berinisiasi untuk menciptakan sebuah ekosistem teknologi layaknya silicon valley. Dimana dalam ekosistem tersebut terdapat para pelaku industri startup, yang didukung dengan universitas, laboratorium, investor, akselerator, perusahaan dan lainnya, termasuk juga pemerintahan dan Transit Oriented Development (TOD).

Namun, untuk mengimplementasikan semua itu, Jababeka membutuhkan sebuah platform yang menjadi penghubung antara infrastruktur meliputi jaringan internet dan IoT dengan aplikasi yang dibutuhkan. Sebagai enabler tersebut, Jababeka menggunakan solusi Geographic Information System (GIS).

Tak heran jika ide Smart City dan konsep ekosistem Silicon Valley yang digagas Jababeka berhasil mendapatkan penghargaan pada ajang Esri User Conference 2020 lewat kategori “Inisiatif Inovatif atas Pemetaan dan Teknologi Analitik serta Kepemimpinan di Bidang Properti”.

Penghargaan tahunan ini diadakan di Amerika Serikat dan diberikan secara virtual kepada lebih dari 300.000 kandidat yang memenuhi syarat.

Targetnya, Jababeka Smart City akan menjadi pusat komunitas orang-orang teknik berkumpul dan berdiskusi dan mengembangkan idenya untuk memodernisasi industri di sekitarnya, dan menghasilkan solusi terbaik.

Saat ini, Kota Jababeka Cikarang telah dikenal memiliki kawasan industri terbesar di Asia Tenggara dan menjadi pilihan para investor berinvestasi. Mayoritas perusahaan besar –baik nasional maupun internasional – mendirikan pabrik dan operasionalnya di Kawasan Industri Jababeka. Di mana kini sudah bergabung lebih dari 1600 perusahaan dari lebih dari 30 negara, seperti Loreal, ICI Paints, Mattel, Samsung, Unilever, United Tractors, Akzo Nobel, dan Nissin Mas.

Hal itu bisa terjadi karena Kawasan Industri Jababeka menyediakan fasilitas dan sarana infrastruktur yang sangat lengkap dan berkelas dunia. Sehingga dapat memudahkan operasional dan perkembangan bisnis para tenant yang berada di Kawasan Industri Jababeka.

Apa saja fasilitas dan infrastruktur itu? Pembangkit listrik mandiri yang sanggup menyuplai 1000 MW, Waste Water Treatment Plant & Water Treatment Plant yang mampu mengolah limbah dan memberikan air bersih hingga 72.600 m3/hari, Cikarang Dry Port sebagai pusat solusi logistic, jaringan serat optic (fiber Optic) berkecepatan tinggi, keamanan 24 jam, hingga Heli Commuter untuk akses bagi investor yang memakai heli.